Daerah  

Banjir Rob Rendam Puluhan Rumah di Sungai Sebesi Kundur

Yongma Nong (65), warga Sungai Sebesi, Kundur, Karimun, harus menyeberangi genangan air menggunakan sampan untuk sekadar memeriksa kondisi rumahnya. Kamis (18/12). (F. Nayla)

Karimun, jendelakepri.com – Banjir pesisir atau rob kembali melanda wilayah pesisir Kabupaten Karimun. Hingga Kamis (18/12/2025), genangan air laut pasang masih merendam permukiman warga di Desa Sungai Sebesi, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Air pasang yang mulai terjadi sejak Senin dini hari tersebut merendam puluhan rumah warga dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 50 sentimeter, atau setinggi lutut orang dewasa. Kondisi ini membuat aktivitas warga lumpuh dan memaksa sebagian dari mereka meninggalkan rumah.

Sedikitnya lebih dari 20 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara yang dinilai lebih aman dari terjangan air laut. Namun, sebagian warga lainnya memilih bertahan demi menjaga rumah serta barang-barang berharga mereka.

Salah seorang warga, Yongma Nong (65), harus menyeberangi genangan air menggunakan sampan untuk sekadar memeriksa kondisi rumahnya. Sejak Senin lalu, rumah beserta barang-barang miliknya terendam banjir rob akibat air pasang yang datang secara tiba-tiba pada dini hari.

“Rumah kami sudah terendam sejak Senin dini hari. Sampai sekarang air belum juga surut. Kami terpaksa mengungsi ke rumah saudara, sementara sebagian warga tetap tinggal untuk menjaga rumah,” ujarnya.

Warga setempat menyebutkan bahwa banjir rob yang kerap terjadi setiap akhir tahun ini tidak hanya disebabkan oleh tingginya air pasang laut, tetapi juga diperparah oleh kondisi parit yang sempit dan tidak mampu menampung limpahan air, sehingga air meluap ke kawasan permukiman.

Air pasang yang mulai terjadi sejak Senin dini hari merendam puluhan rumah warga dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 50 sentimeter, atau setinggi lutut orang dewasa. (F. Nay)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karimun telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir di sejumlah wilayah Kabupaten Karimun melalui rilis pada Rabu (17/12/2025). Dalam rilis tersebut, BMKG menyebutkan bahwa air laut pasang maksimum dan banjir rob diperkirakan terjadi pada periode 18 hingga 26 Desember 2025.

Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Tebing, Meral, dan sekitarnya. Air pasang diperkirakan terjadi dua kali dalam sehari, yakni pada pagi hingga siang hari sekitar pukul 09.10–13.50 WIB dan pada malam hingga dini hari antara pukul 22.40–02.20 WIB.

Ketinggian air pasang diprediksi mencapai rata-rata 2,8 meter, dengan tinggi maksimum hingga 3,45 meter yang diperkirakan terjadi pada 23 Desember 2025 pukul 11.50 WIB, diukur dari Lowest Astronomical Tide (LAT).

BMKG menegaskan bahwa potensi banjir pesisir ini secara umum dapat berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pelabuhan dan pesisir, seperti kegiatan bongkar muat, aktivitas di permukiman pesisir, serta sektor perikanan dan tambak.

Menyikapi kondisi tersebut, BMKG Karimun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, menyiapkan langkah-langkah antisipasi, serta terus memantau informasi dan peringatan cuaca terbaru dari BMKG. (Nay)