Tanjungpinang, jendelakepri.com – Buku Ibu Sehat, Anak Kuat – Generasi Bebas Stunting telah resmi diluncurkan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Provinsi Kepulauan Riau pada Rabu (16/7) lalu di Aula Wan Seri Beni, Dompak.
Buku tersebut merupakan hasil karya Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar, sosok yang paling berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau.
Angka stunting di Kepri pada tahun 2024 berhasil menembus di bawah rata-rata nasional (21 persen), yakni di angka 15 persen.
Capaian ini menjadikan Provinsi Kepulauan Riau termasuk tiga besar wilayah dengan angka stunting terendah di Indonesia.
Pada tahun 2019, angka stunting di Kepri masih berada di atas 25 persen. Saat itu, banyak pihak merasa prihatin melihat kondisi tersebut.
Disinilah muncul peran seorang wanita tangguh bernama Hj. Dewi Kumalasari Ansar.
Sejak ia menjabat sebagai Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau pada 12 Maret 2021 lalu, bersamaan dengan pelantikan H. Ansar Ahmad sang suami sebagai Gubernur Kepulauan Riau periode 2021–2024, upaya penurunan stunting mulai digalakkan dengan serius.
Dewi Kumalasari adalah sosok yang peduli pada generasi muda Kepri. Ia ingin setiap anak di Kepri tumbuh menjadi sosok yang sehat, tangguh dan cerdas.
Dengan penuh cinta, Dewi Kumalasari menjelajah dari pulau ke pulau, dari utara di Kabupaten Natuna hingga selatan di Kabupaten Lingga.
Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, semangatnya tidak pernah padam. Ia hadir bukan hanya membawa pesan, tetapi juga harapan.
Itulah komitmen yang ia tanamkan sejak pertama kali dilantik sebagai Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau.
Salah satu inovasi yang mendorong penurunan angka stunting di Kepri adalah peluncuran Dapur Sehat PKK, sebuah gerakan memasak berbasis bahan lokal.
Dari gerakan ini lahirlah resep-resep praktis yang langsung dapat diterapkan di rumah warga. Salah satunya adalah menu lauk hebat anak Kepri yang berisi kombinasi ikan segar, sayur bening daun kelor dan bubur kacang hijau.
Menu sederhana ini memanfaatkan bahan baku yang sangat melimpah di Kepri, mudah diterapkan oleh masyarakat, murah, tetapi padat gizi.
Menu ini juga disebarkan melalui media sosial, brosur, hingga video tutorial yang dibuat oleh para ibu PKK di daerah.
Dari inovasi tersebut, hasil penurunan angka stunting di Kepri tidak terjadi dalam semalam. Namun, perlahan Kepri mulai menunjukkan progres positif.
Pada tahun 2020, angka stunting di Kepri turun menjadi 22 persen. Tahun 2021 turun lagi menjadi 17,6 persen, tahun 2022 menjadi 15,4 persen, 2023 sebesar 16,8 persen, hingga puncaknya pada tahun 2024 berada di angka 15 persen.
Capaian ini menjadikan Provinsi Kepulauan Riau sebagai provinsi terbaik ketiga dalam penurunan stunting di Indonesia dan terbaik pertama se-Sumatera.
Keberhasilan ini bukan sekadar data, melainkan wujud nyata bahwa anak-anak Kepri kini tumbuh lebih sehat, tinggi dan ceria karena para ibu sudah paham cara memasak makanan bergizi untuk anak-anaknya.
Dari hasil tersebut, H. Ansar Ahmad dan Hj. Dewi Kumalasari Ansar adalah sosok pemimpin yang menyentuh hati rakyatnya melalui tindakan nyata.
Hari ini, nama Hj. Dewi Kumalasari Ansar tak hanya dikenal sebagai Ketua TP-PKK, tetapi juga sebagai Ibu Pembangun Generasi Sehat Kepulauan Riau, karena bagi beliau menurunkan angka stunting bukan hanya soal program, melainkan untuk mewujudkan Generasi Emas Kepri menuju Indonesia Emas 2045.
Hj. Dewi Kumalasari Ansar juga menitipkan pesan kepada anak-anak Kepri yang berbunyi :
“Teruntuk Anak-anak Bunda, Bunda akan berdiri tegak dan menjadi tempatmu bertumpu dan berlindung. Bersemilah menjadi bunga-bunga yang indah, serta jadilah generasi yang cemerlang dan penuh cinta,” harapnya.
“Bunda berjanji, selama Bunda masih menjabat sebagai Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau, Bunda akan terus penuh cinta, penuh semangat dan penuh dedikasi menjaga generasi Kepri yang penuh kita cintai ini,” tegasnya. (*)