Daerah  

Salurkan BSU di Batam, Pos Indonesia Layani Ratusan Penerima per Hari

Salurkan BSU di Batam, Pos Indonesia Layani Ratusan Penerima per Hari. (F. Ist)

Batam, jendelakepri.com – PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND masih terus menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada para pekerja di berbagai wilayah, termasuk Kota Batam. Melalui Kantorpos KCU Batam, proses pencairan bantuan berlangsung lancar.

Juru Bayar Kantorpos Batam, Viny Destravianita, menjelaskan bahwa pihaknya dapat melayani hingga 150 penerima BSU per hari. Meski menemui beberapa kendala teknis dalam penyaluran bantuan, Vina memastikan pihaknya selalu bisa mengatasi kendala tersebut.

“Dalam sehari bisa melayani 100 hingga 150 penerima. Kendalanya paling hanya perbedaan nama di KTP, tapi NIK-nya sama. Namun semuanya bisa diatasi,” ujar Vina saat ditemui di lokasi penyaluran.

Lebih lanjut, Vina mengungkapkan sejumlah proses yang dilakukan sebelum BSU dicairkan kepada penerima. Menurutnya, sebelum bantuan dicairkan, petugas loket terlebih dahulu melakukan verifikasi identitas penerima.

Pengecekan dilakukan berdasarkan data KTP dan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, yang kemudian dicocokkan dengan sistem. Setelah proses rekap selesai, dana diberikan kepada penerima yang berhak.

Pos Indonesia Pastikan BSU Tepat Sasaran dan Akuntabel

Plt Direktur Utama Pos Indonesia, Endy Abdurrahman menegaskan pihaknya siap mengemban tugas dari pemerintah untuk memenuhi target 100 persen penyaluran BSU.

“Semua cara kita lakukan. Mulai dari pengumuman di radio, media sosial, hingga menghubungi penerima satu per satu lewat telepon. Komitmen kami jelas: penyaluran BSU harus 100 persen,” kata Plt Dirut Pos Indonesia, Endy.

Namun, Endy juga tak menampik berbagai kendala teknis yang dialami dalam melakukan penyaluran BSU, yaitu pekerja yang tinggal di wilayah terpencil, bekerja secara musiman, atau minimnya data identitas yang akurat. Namun demikian, ia memastikan bahwa tim Pos Indonesia siap menyisir hingga ke lokasi-lokasi terdalam.

Dalam rangka memastikan penyaluran BSU 2025 tepat sasaran, Pos Indonesia telah mempersiapkan skema dan sistem yang dapat memantau perkembangan penyaluran secara real-time.

“Kami rekam data penerima secara real time, tercatat dalam server kami. Dalam dashboard milik kami bisa ditayangkan bergerak terus penyaluran bantuan ini. Jadi kalau saat ini petugas kami membayarkan di satu titik, maka Itu secara otomatis akan meng-update langsung di dashboard kami secara real-time. Kementerian Ketenagakerjaan selaku pemberi kerja bisa melihat pergerakan menyeluruh,” ucap Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris.

Perekaman data penerima BSU ini dilakukan di semua wilayah di Indonesia, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang terjangkau sinyal.

“Kami terus berupaya dengan maksimal untuk menyelesaikan sisa penyaluran, apalagi di daerah yang sulit dijangkau,” kata Haris.

Salah satu tantangan terbesar dalam penyaluran BSU adalah akurasi data dan lokasi penerima, terutama di daerah 3T.

Pos Indonesia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari alamat yang tidak lengkap hingga penerima yang sudah tidak bekerja lagi. Proses verifikasi yang intensif menjadi kunci untuk memastikan setiap bantuan sampai ke tangan yang tepat.

“Kita lakukan berbagai cara. Dari data by name by address yang kita terima memang perlu upaya yang serius karena ada nama perusahaan, ada alamat perusahaan, ada alamat penerima. Kita sudah upayakan melalui alamat perusahaan, namun ternyata nama yang dicantumkan itu sudah tidak bekerja lagi dengan berbagai alasan. Kemudian kita coba sisir melalui alamatnya, tapi walau alamat ini berdasarkan KTP ternyata memang tidak lengkap. Jadi memang effort-nya luar biasa,” kata Haris.

Pos Indonesia juga menyiapkan strategi penyaluran melalui tiga metode, yaitu disalurkan di Kantorpos, di perusahaan tempat penerima bekerja, dan diantarkan langsung ke rumah (door to door) bagi pekerja yang sedang sakit.

Pos Indonesia memastikan bahwa tidak ada potongan apapun dalam penyaluran BSU.

“Walaupun kami melakukan pengantaran door to door, bantuan sampai ke tangan penerima tanpa potongan apapun. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga transparansi,” ucapnya.

Salah satu penerima BSU, Nadia yang merupakan karyawan swasta di Batam, menyampaikan rasa syukurnya telah menerima bantuan sebesar Rp600 ribu untuk dua bulan. Ia menjelaskan, datanya telah dimasukkan oleh HRD perusahaannya melalui sistem SIPP BPJS Ketenagakerjaan.

“Bantuan ini sangat membantu sekali, rencananya saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Nadia.

Dengan penghasilan bulanan yang terbatas, BSU dinilai sangat membantu, terutama pencairan pada akhir bulan. Nadia pun berharap program bantuan ini bisa terus berlanjut.

“Semoga BSU ini bisa dilanjutkan lagi ke tahap kedua dan ketiga, karena ini sangat membantu sekali,” ujarnya.

Ia pun mengapresiasi peran Kantorpos dalam proses penyaluran ini. Ia menilai kehadiran Kantorpos sangat membantu dan memudahkan dalam pencairan BSU ini kepada penerima.

“Saya sangat berterima kasih sekali karena bantuan ini sangat membantu sekali bagi kami, karyawan yang sangat membutuhkan. Karena cairnya juga akhir bulan, jadi sangat membantu sekali untuk kebutuhan ke depannya,” tutur Nadia. (*)