Lingga, jendelakepri.com – Polres Lingga menunjukkan langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dipimpin Kapolres AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., jajaran kepolisian di wilayah ini mengubah 30 hektare lahan tidur di Desa Bukit Belah, Kabupaten Lingga, menjadi lahan produktif jagung pipil.
Program ini memanfaatkan lahan milik warga bernama Sahari. Sebanyak 10 hektare sudah digarap, sementara 20 hektare sisanya akan diolah bertahap. Penanaman dilakukan dengan metode pertanian modern yang mengedepankan hasil optimal dan keberlanjutan lingkungan.
AKBP Nababan menegaskan, inisiatif ini bukan hanya simbolis, tetapi komitmen nyata Polres Lingga untuk ikut menjaga stabilitas bangsa melalui kemandirian pangan.
“Ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi stabilitas bangsa. Kami di Polres Lingga berkomitmen untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kemandirian pangan sebagai bentuk nyata pengabdian kepada negeri,” ujarnya Pada Minggu (10/8/2025).
Ia menambahkan, ancaman krisis pangan global membutuhkan kolaborasi seluruh pihak.
“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat bahwa tugas Polri hanya di ranah hukum dan keamanan. Saat ini, kami juga harus hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari solusi, salah satunya dengan mendukung ketahanan pangan,” sambungnya AKBP Pahala.
Tidak hanya merencanakan, jajaran Polres Lingga terjun langsung mendampingi petani, menyalurkan pupuk, hingga memastikan proses tanam berjalan sesuai prinsip pertanian berkelanjutan.
Empat hektare pertama kini ditanami varietas jagung unggulan dengan produktivitas tinggi. Enam hektare lainnya dikembangkan dengan metode tanam baris yang ramah lingkungan.
Program ini diharapkan menambah pasokan pangan dan pakan ternak lokal, membuka peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Semangat gotong royong juga tampak jelas, melibatkan pemerintah daerah, kelompok tani, hingga masyarakat setempat.
Kapolres Nababan menegaskan, pengelolaan lahan ini akan dijalankan secara berkelanjutan.
“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat atau kementerian. Ini adalah tugas seluruh elemen bangsa, termasuk kami di Polri. Kami ingin hadir lebih dekat dengan rakyat, tidak hanya menjaga, tapi juga membangun,” pungkasnya.
Langkah ini menjadi bukti bahwa Polri dapat mengambil peran strategis di luar tugas pokoknya, menjadi motor perubahan sosial dan ekonomi demi Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera. (*)