Daerah  

Tingkatkan Konektivitas Antarwilayah, Amsakar-Li Claudia Ambil Langkah Strategis Bangun Jalan Lingkar Selatan

Batam, Jendelakepri.com: Pemerintah Kota (Pemko) Batam kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui salah satu dari 15 program prioritas di bawah kepemimpinan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra.

Kali ini, Pemko Batam merancang pembangunan infrastruktur strategis berupa Jalan Lingkar Selatan Batam yang akan menghubungkan Kecamatan Seibeduk hingga Kecamatan Nongsa.

Proyek sepanjang 9,94 kilometer ini diyakini akan menjadi pondasi dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus mendukung percepatan pertumbuhan kawasan industri dan pemukiman di wilayah selatan Kota Batam.

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan terbagi dalam tiga seksi dan dirancang dengan estimasi total anggaran sebesar Rp130,78 miliar. Saat ini, fokus utama berada pada penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang dijadwalkan rampung pada 2025 dan ditargetkan masuk dalam APBD Perubahan.

Sementara pelaksanaan fisik pembangunan direncanakan mulai pada 2026, dengan pembiayaan yang akan diusulkan melalui APBN kepada Kementerian PUPR RI.

Secara teknis, proyek ini dirancang mengikuti standar nasional, lengkap dengan saluran drainase, lampu jalan, dan potensi jalur sepeda maupun pedestrian.

Seksi pertama, akan membentang dari Simpang Sungai Pancur ke Kampung Bagan sejauh 3,62 km, dengan pekerjaan utama berupa penambahan lajur dan pengaspalan. Seksi kedua, yang dinilai paling krusial karena melibatkan pembangunan jembatan sepanjang 50 meter, membentang dari Kampung Bagan ke Simpang Teluk Lengung sejauh 2,25 km. Sementara seksi ketiga, sepanjang 4,09 km dari Simpang Teluk Lengung ke Simpang Jasinta.

Jalan Lingkar Selatan dirancang bukan sekadar jalur transportasi baru, namun sebagai solusi atas kemacetan dan keterbatasan konektivitas yang kerap terjadi di Kota Batam, khususnya di wilayah Batuaji, Sagulung, dan jalur menuju Bandara Hang Nadim.

Jalan ini akan menjadi alternatif strategis yang mempermudah arus lalu lintas dan distribusi barang, serta memangkas waktu tempuh perjalanan dari kawasan barat menuju timur tanpa perlu melewati Batam Center yang sering padat.

Meski begitu terdapat tantangan besar dalam proyek ini, yaitu proses pembebasan lahan. Oleh karena itu, Pemko Batam akan memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan BP Batam dan Kementerian ATR/BPN, serta melibatkan masyarakat dan para pengembang agar proyek ini berjalan lancar dan tepat waktu.

Jika berjalan sesuai jadwal, dalam empat tahun mendatang, Batam akan memiliki infrastruktur jalan baru yang memperkuat konektivitas antarkawasan dan mendukung geliat ekonomi Kota Batam. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan menjadi bukti nyata bahwa Pemko Batam tidak hanya membangun jalan, tetapi juga masa depan yang lebih terhubung dan berdaya saing.***