Singapura, jendelakepri.com – Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan V, yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, melakukan kunjungan ke KBRI Singapura, Kamis (06/06/24).
Kunjungan tersebut untuk melakukan benchmarking dan mendengarkan paparan dari Singapore Cooperation Enterprise (SCE) dan Singapore Business Federation (SBF) mengenai strategi yang dilakukan Pemerintah Singapura untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bersaing secara global.
Dalam studi banding yang diikuti 60 peserta tersebut, dipimpin oleh Dr Agus Sudrajat, sebagai Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara, dan Dr. Andi Taufik, Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Manajemen Pemerintahan LAN RI Makasar.
Direktur Eksekutif Asia Latin Amerika, Asia Tenggara, dan Pasifik, dari Singapore Cooperation Enterprise (SCE) Neo Poh Ling dan Kelvin Kee, Direktur Eksekutif, Divisi Bisnis Internasional, Singapore Business Federation (SBF) memberikan paparan kepada para peserta. Pelatihan Kepemimpinan Nasional mengenai best practices, dan berbagai kolaborasi dengan negara-negara mitra Singapura, serta strategi bisnis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kapasitas untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di negara masing-masing.
Deputi chief of mission KBRI Singapore, Sulistijo djati ismojo, menyambut baik diadakannya kegiatan bechmarking di Singapura, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan peserta. Ia berharap presentasi yang disampaikan oleh SCE dan SBF dapat bermanfaat bagi pembangunan di daerah masing-masing.
“Kami dari KBRI Singapura sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan ini. Saya berharap ini bisa diterapkan di Negara kita Indonesia,” kata Sulistijo djati ismojo.
Sementara itu Dr. Agus Sudrajat, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara LAN RI mengatakan, Program pelatihan dan peningkatan kompetensi, dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para aparatur sipil negara Indonesia.
“Paparan yang disampaikan para nara sumber sangat bagus. Saya berharap para peserta nantinya bisa mengadopsi, sehingga bisa diterapkan di Indonesia atau daerahnya masing-masing,” harap Agus. (Nay)