Daerah  

Langkah Pemerintah Meminimalisir Kekerasan Seksual Anak di Natuna

Natuna, Jendelakepri.com – Kasus kekerasan seksual di Kabupaten Natuna seperti puncak gunung es yang sangat dingin dan sulit terpecahkan akar masalahnya. Bahkan korban yang rata-rata masih berusia di bawah umur menjadi “silent victim” lantaran kebanyakan pelaku merupakan orang terdekat korban.

Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda mengatakan, Pemerintah Kabupaten Natuna terus melakukan sosialisasi dan program edukasi kepada semua golongan masyarakat mengenai pencegahan kejahatan terhadap anak dan tindakan-tindakan serta hukuman bagi pelaku. Sosialisasi akan dilakukan secara masif dan berkelanjutan.

“Pengawasan perlu dilakukan secara saksama, terutama di lingkungan keluarga,” ujar Rodhial Huda, Selasa (09/01/2024).

Ia juga meminta para orangtua untuk lebih memperhatikan, mengawasi serta mengasuh anak-anak secara benar dan tekun. Sehingga tidak sepenuhnya melepas tanggung jawab pengasuhan atau pendidikan anak kepada guru di sekolah serta pengasuh anak.

Selain itu, pemerintah juga akan cepat tanggap bila ada kasus pelecehan atau kekerasan terhadap anak. Salah satunya bekerjasama dengan pihak kepolisian dan aparat penegak hukum.

“Manakala ada kekejian perlu direspons dengan tepat dan penindakan hukum yang transparan terhadap pelaku kejahatan,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Natuna juga rutin melakukan razia jam malam sebagai upaya mengurangi tindak kekerasan terutama pada anak. Selain itu juga dinas-dinas di Natuna juga sering menggelar penyuluhan rutin, bahkan memberikan edukasi agama terkait permasalahan ini.

“Kami juga sudah rutin melakukan razia jam malam. Dinas juga sering melakukan penyuluhan dan di sekolah juga diajarkan ilmu agama tapi orangtua juga harus aktif memperhatikan anak-anaknya,” katanya.

Pemerintah akan memberikan perhatian pada rehabilitasi anak yang menjadi korban, terutama pendampingan secara psikologis sehingga memulihkan cedera mental atau trauma yang dialami.