Batam, Jendelakepri.com: Mencuatnya nama Raja Heri Mokhrizal, sebagai calon tunggal Ketua DPC Partai Hanura Batam, yang ditetapkan DPD Hanura Kepri, menjadi polemik di internal partai.
Nama mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbagpol) Kepri ini diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, namun tidak membuahkan hasil dalam Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub), yang dilaksanakan, Minggu (16/7/2024), kemarin.
Sekretaris DPC Kota Batam, Rony Putra Yeremia Nainggolan, mengungkapkan bahwa ada beberapa hal dikeluhkan dalam pelaksanaan Muscablub. Menurut Rony, saat ini hanya ada satu calon yang mendapatkan rekomendasi untuk menjadi Ketua DPC Partai Hanura.
“Padahal, kami juga mengantongi 8 rekomendasi yang seharusnya layak untuk bersaing dalam pemilihan Ketua DPC Partai Hanura Kota Batam,” ungkap Rony, Selasa (16/7/2024)
Rony menambahkan bahwa hasil Muscablub tersebut belum menghasilkan ketua definitif. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada DPP untuk mempertimbangkan rekomendasi mereka yang juga layak maju dalam pemilihan Ketua DPC Partai Hanura Kota Batam.
Dalam keterangannya, Rony juga menyoroti tindakan DPD Partai Hanura yang seolah mengambil alih pengurusan hingga PAC, padahal PAC terbentuk dari DPC. Selain itu, Rony mengungkapkan bahwa beberapa PAC langsung disodorkan surat dukungan terhadap Raja Heri Mokhrizal oleh DPD.
“Ini menunjukkan adanya kecacatan dalam proses Muscablub. DPD mengklaim sudah mengantongi 6 dukungan untuk Heri Mokhrizal, padahal kami memiliki 8 dukungan resmi sebelum Muscablub berlangsung,” kata Rony.
Ia juga menyebut bahwa ada dua PAC yang mencabut dukungan dari Raja Heri Mokhrizal, serta DPD tidak menerbitkan rekomendasi atas nama Rony.
“Kami ingin DPD juga mengusulkan kader internal untuk bersaing dalam pencalonan Ketua DPC. Meskipun nantinya siapa yang diputuskan DPP, kaki tetap legowo,” ucap Rony.
Sementara, Bendahara DPC Partai Hanura Kota Batam, Utusan Sarumaha, menyatakan bahwa Rony memiliki niat besar untuk membangun dan membesarkan Hanura di Kota Batam.
“Kami hanya ingin proses Muscablub berjalan demokratis. Dukungan suara dari 8 PAC serta kader internal Partai Hanura tidak bisa diabaikan begitu saja,” jelas Utusan.
Ia menambahkan bahwa Rony, sebagai Sekretaris DPC Batam, sudah berbuat banyak untuk Hanura sehingga seharusnya kader seperti Rony memiliki kekhususan untuk mencalonkan diri.
Utusan menekankan bahawa dalam pelaksanaan Muscablub harus dilakukan secara jernih, tanpa memaksakan kehendak untuk memenangkan calon tertentu. Pihaknya juga meminta agar DPD memberikan ruang yang seluas mungkin untuk pemilihan yang demokratis dan tidak terjadi pemaksaan kehendak.
“Dengan mengantongi 8 dukungan PAC, kami berharap agar pemilihan Ketua DPC Batam dilakukan secara demokratis dan bijak oleh DPD. Kami percaya bahwa solusi terbaik akan diberikan demi membesarkan Hanura,” pungkasnya. (Dif)